Jumat, 09 November 2012

ekonomi moneter

Ekonomi moneter adalah bag.dari ilmu ekonomi yg mempelajari tentang sifat & fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi.
Hal2 apa yg dipelajari dlm ekonomi moneter:
  1. Peranan & fungsi uang dlm perekonomian
  2. sistem moneter serta pengaruhnya terhadap jumlah uang & kredit
  3. Struktur & fungsi bank sentral
  4. Pengaruh jumlah uang & kredit terhadap kegiatan ekonomi
  5. pembayaran serta sistem moneter internasional (neraca pembayaran internasional)
Peranan & Fungsi uang sbg alat pembayaran
  • Sbg satuan pengukur nilai
  • sbg alat tukar menukar
  • alat penimbun kekayaan/penyimoan kekayaan 
Standar moneter dpt dibedakan dlm 5 mcm yaitu:
  • Standar kembar (Binetalism)
  • Standar Emas
  • Fiat standar
  • Deposito morning (uang giral)
  • Uang Kuasi
Standar kembar : Terjadi apabila pemerintah menggunakan emas & perak sbg dasar nilai mata uang
Caranya: Harga perak ditetapkan misalnya Rp.200.000/gram & emas Rp.500/gram
Perbandingan ? antara emas & perak
Suatu negara memakai sistem standar emas apabila nilai mata uanagnya dikalikan atau didasarkan atas nilai sebesar emas tertentu.
Fiat standar yaitu sertifikat emas yang dijamin kurang dari 100% sertifikat emas dijamin 100% dgn emas yg disimpan pada kas negara yg setiap saat dapat ditukarkan dgn emas tersebut.
Uang Giral yaitu deposito di bank yg dapat setiap saat ditarik dlm bentuk cek dapat dikategorikan sbg uang pembayaran yg sah.
Uang kuasi terdiri dari deposito berjangka & tabungan serta rek.valuta asing milik swasta domestik.

Faktor2 yang mempengaruhi jumlah uang yg beredar dlm masyarakat.
  1. Tingkat pertumbuhan ekonomi
  2. Tingkat pengeluaran pemerintah
  3. tingkat kredit
  4. Jumlah uang baru
  5. Kecepatan peredaran uang
  6. Pembeliaan oblegasi pemerintah oleh bank indonesia
  7. Tingkat suku bunga
  8. kebijaksanaan pemerintah
  9. Tingkat harga barang
  10. Pendapatan masyarakat
Kebijakan Moneter adalah suatu tindakan yg dilakukan oleh kuasa moneter yaitu Bank Sentral,utk mempengaruhi jumlah uang yg beredar & kredit pinjaman yg pada gilirannya mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.Tujuan dari kebijakan moneter yaitu utk stabilitas ekonomi yg dapat diukur dgn kesempatan kerja,kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yg seimbang.

Kebijakan Moneter
1.Kebijakan Diskontro yaitu suatu tindakan utk mengubah tingkat bunga yg harus dibayar dgn umum atas pinjaman dana oleh bank sentral
2.Operasi pasar terbuka
3.Mengubah cash rasio
4.Perubahan cadangan minimum.



Peranan Lembaga-Lembaga Keuangan

A. Jenis Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan terdiri dari bank-bank umum serta lembaga keuangan nonbank.Bank Umum adalah bank-bank yang kewajiban-kewajibannya terdiri dari saldo rekening koran.Di Indonesia bank-bank umum ini meliputi bank-bank devisa (baik milik pemerintah maupun swasta).Sedangkan lembaga keuangan nonbank terdiri dari lembaga-lembaga yang bergerak dalam pasar modal atau dalam pengumpulan modal seperti bank-bank dan lembaga tabungan,perusahaan asuransi, lembaga-lembaga penanaman modal,lembaga pensiun dan sebagainya.

B. Peranan Lembaga Keuangan
Untuk lebih mempermudah pejelasan peranan lembaga keuangan ini,terlebih dahulu akan disajikan bagimana proses kegiatan ekonomi makro (tanpa adanya lembaga keuangan) itu terjadi secara sederhana,Misalnya,kelompok di dalam masyarakat hanya terdiri dari kelompok rumah tangga/konsumen  dan kelompok perusahaan/produsen.
Prosesnya: Perusahaan menghasilkan barang dengan menyewa/membeli faktor produksi dari rumah tangga.Pendapatan sektor rumah tangga yang diperoleh dari menyewakan/menjual faktor produksi digunakan untuk membeli barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.Dengan demikian nilai total barang dan jasa yang dihasilkan (GNP) ini akan sama dengan pendapatan yang berupa : upah,keuntungan dan sewa.Pengeluaraan perusahaan untuk tujuan ini disebut investasi.Untuk membiayai pengeluaran ini diperlukan dana.

C.  Tingkat Bunga Dan Harga Surat Berharga
Surat-surat berharga diperjual-belikan di pasar modal.Pembelian dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana/para penabung,sedang pihak yang mengeluarkan/menjual adalah perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana untuk pembiayaan investasinya. Surat-surat berharga merupakan suatu hak atas pembayaran sejumlah tertentu uang di masa datang dan memberikan penghasilan berupa bunga/devidend kepada pemegangnya.Harga yang terjadi dalam transaksi jual beli tidak mesti sama dengan harga yang dinyatakan dalam surat berharga.Perbedaannya merupakan menghasilkan bagi pembeli/pemegang berupa bunga yang biasanya dinyatakan dalam persen (%).




 Pendekatan Moneter Terhadap Neraca Pembayaran Internasional

A. Ide Dasar
Pendekatan moneter terhadap neraca pemb1ayaran diperkembangkan oleh : R.Mundell (1968) dan H.G.Johnson (1971,1972). Ciri utama pendekatan ini adalah memandang neraca pembayaran internasional sebagai phenomena moneter.Neraca pembayaran internasional didefinisikan sebagai perubahan daripada cadangan valuta asing suatu negara,dan lebih mengutamakan pada pos/rekening “below the line” yang merupakan rekening moneter/lalu lintas modal jangka pendek pemerintah.
Dasar utama pendekatan ini adalah anggapan adanya stabilitas dalam permintaan akan uang serta pemerintah tidak melakukan tindakan sterilisasi.Tindakan sterlisasi asrtinya tindakan pemerintah untuk mengurangi/menghilangkan pengaruh neraca pembayaran terhadap jumlah uang yang beredar.Caranya,apabila terdapat surplus dalam neraca pembayaran,untuk mencegah pengaruh surplus ini terhadap jumlah uang yang beredar,maka pemerintah melakukan kebijaksaaan.Pengurangan jumlah uang yang beredar,misalnya dengan menjual surat-surat berharga.Dengan tindakan tersebut surplus necara pembayaran tidak akan menyebabkan naiknya jumlah uang yang beredar.

 

B.   Model Dasar
Model dasar yang dipergunakan oleh pendekatan moneter terhadap neraca pembayaran adalah sebagai berikut:
Md            =   p.f (Y,i)                                           (1)
 FY > 0;fi < 0
Ms            =  m (DC + R)                                     (2)
Md            = Ms                                         (3)
∆R            =  p.f (Y,i)- ∆DC                 (4)
Md                = Permintaan akan uang

P   = Harga
Y  = Pendapatan
I    = Tingkat Bunga
Ms= Jumlah uang beredar
m  = Multiplier uang
RM= Uang reserves
DC= Kredit domestik
R   = Reserves valuta asing
Persamaan (1) adalah permintaan akan uang,persamaan (2) adalah definisi jumlah uang beredar,terdiri dari kredit domestik ditambah reserves valuta asing.Persamaan (3) adalah kesimbangan dalam pasar uang,dan terakhir persamaan (4) adalah definisi neraca pembayaran internasional,yang diperoleh/diturunkan dari persamaan (1),(2),dan (3).Dari persamaan (4) jelas terlihat bahwa perubahan reserves valuta asing (neraca pembayaran) timbul sebagai akibat kelebihan permintaan/penawaran uang.

C.   Implikasi Kebijaksanaan
Implikasi kebijaksanaan yang dapat diambil dari pendekatan moneter ini: bahwa pengaruh/efektivitas suatu kebijakan terhadap neraca pembayaran haruslah dinilai dengan dasar pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar uang.Seperti misalnya,kebijakan davaluasi,akan cenderung menaikan harga,yang gilirannya alkan menaikkan permintaan uang.Apabila kenaikkan permintaan ini tidak dapat dipenuhi dari dalam negeri maka akan terjadi aliran modal masuk dari luar negeri (surplus neraca pembayaran).

     Perkembangan Sistem Moneter Internasional
A.Sistem Standar Emas 1870-1914
            Sistem standar emas internasional muncul pada tahun 1870 di Inggris.Pemerintah Inggris menetapkan/mengikatkan nilai poundsterling dengan emas.Perkembangan industri yang terjadi di Inggris serta perdagangan dunia yang makin berkembang pada abad 19 menambah kepercayaan dunia terhadap emas.Kepercayaan ini diperkuat juga dengan diketemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika Utara.Keadaan ekonomi dan perdagangan yang relatif stabil selama periode tersebut merupakan faktor utama keberhasilan sistem standar emas.
            Dengan adanya perang dunia I (1919-1923) serta depresi dunia (1931-1934) negara-negara Eropa dilanda inflansi serta ketidakstabilan politik.Ssietm moneter internasional menjadi kacau.Kelemahan ini ditambah lagi dengan keharusan Inggris untuk memberi bantuan kepada Jerman.Pada Tahun 1931 Inggris menanggalkan standar emas dan poundsterling jatuh nilainya,diikuti oleh dolar Amerika.
B.Zaman Bretton Woods,1944-1973
            Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuklah dua badan internasional yakni the International Bank for Recounstruction and Development,yang sekarang dikenal dengan Bank Dunia,dan dana Moneter International  (DMI).The World Bank pada permulaanya bertujuan untuk membantu membangun kembali negara-negara Eropa yang rusak sebagai akibat perang,kemudian berfungsi juga sebagai sumber pembiayaan untuk pembangunan ekonomi negara-negara anggota.Sedangkan DMI berfungsi:
Ø  Meletakan dasar yang kuat untuk pengaturan pembayaran internasional.
Ø  Sebagai tempat konsultasi,serta kerja sama di bidang pembayarn internasional.
Ø  Membantu mengatasi kesulitan neraca pembayaran internasional,baik dengan bantuan modal jangka pendek maupun panjang.
Ø  Menciptakan serta mendistribusikan cadangan internasional (dalam bentuk Special Drawing Rights).
Sistem kurs valuta asing yang dipakai DMI menurut peraturan mula-mulanya adalah kurs tetap dan tidak memperbolehkan negara anggota melakukan pengawasan devisa (exchange control) kecuali kalau suatu negara mengalami krisis moneter yang hebat atau defisit neraca pembayaran cukup besar.Kemudian semenjak 1944-1973 sistem ini menjadi ada yang disebut “adjustable peg” dalam mana satu mata uang negara anggota lain.Dengan makin pentingnya fugsi dolar,maka uanganya terhadap dolar,yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas dengan perbandingan dolar emas tertentu.
            Untuk mengatur kestabilan nilai tukar,sistem DMI mengharuskan adanya kebijaksanaan stabilitas kurs oleh bank-bank sentral negara anggota.Sebagai contoh,poundsterling ditetapkan nilainya terhadap dolar £1 = US$2.40, tetapi Bank Sentral London mengizinkan kurs tersebut berfluktuasi antara US$2,38 dan US$2,42.
            £1 = US$2,40              US$2,42 (titik pembelian dolar)
                                                US$2,38 (titik penjualan dolar)

Selasa, 06 November 2012

MSDM

BAB.13 Kompetensi Dan Balas Jasa



Kompensasi
          Merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan
          Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian
     

          Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan langsung.
          Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk gaji, upah, bonus, atau komisi.
          Kompensasi tidak langsung atau benefit terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung berupa liburan, asuransi, jasa, keperdulian keagamaan 



Tujuan Manajemen Kompensasi
          Memperoleh SDM yang berkualitas
          Mempertahankan karyawan yang ada
          Menjamin keadilan
          Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
          Mengendalikan biaya
          Mengikuti aturan hukum
          Memfasilitasi pengertian
          Meningkatkan efisiensi administrasi 

Komponen Kompensasi
          Gaji
          Upah
          Insentif
          Kompensasi tidak langsung 


Pengaruh lingkungan eksternal pada kompensasi
          Pasar tenaga kerja
          Kondisi ekonomi
          Peraturan pemerintah
          Serikat pekerja 


Pengaruh Lingkungan Internal pada Kompensasi
          Anggaran tenaga kerja
          Siapa yang membuat keputusan 



Tahapan Menetapkan Kompensasi
          Mengevaluasi tiap pekerjaan
          Melakukan survey upah dan gaji
          Menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembayaran upah yang didasarkan pada keadilan internal dan eksternal


Evaluasi dan Analisis Pekerjaan
          Penyusunan peringkat pekerjaan
          Penilaian kelas pekerjaan
          Perbandingan faktor
          Sistem pemberian angka 


Survei upah dan gaji serta menentukan nilai pekerjaan
          Sumber data kompensasi
          Prosedur survei
          Mengembangkan tingkat pembayaran yang tepat untuk tiap pekerjaan
          Pengelompokkan tingkat pembayaran yang berbeda ke dalam sebuah struktur yang dapat dikelola secara efektif


Tantangan dalam Kompensasi
          Tujuan strategis
          Tingkat upah berlaku
          Kekuatan serikat pekerja
          Kendala pemerintah
          Pemerataan pembayaran
          Penyesuaian dan Strategi Kompensasi
          Tantangan kompensasi internasional
          Produktivitas dan biaya 


UPAH
          Upah sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi
          Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.


Penggolongan Upah
          Upah sistem waktu
          Upah sistem hasil
          Upah sistem borongan 


Proses penentuan upah
          Analisis jabatan / tugas
          Evaluasi jabatan / tugas
                - metode pemeringkatan
                - metode pengelompokkan
                - metode perbandingan faktor
                - metode penentuan poin
          Survei upah
          Penentuan Tingkat Upah 


GAJI
          Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.
          Sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang karena kedudukannya dalam perusahaan 


Tujuan Pemberian Gaji
          Ikatan Kerja sama
          Kepuasan kerja
          Pengadaan efektif
          Motivasi
          Stabilitas karyawan
          Dispilin
          Pengaruh serikat buruh
          Pengaruh asosiasi usaha sejenis/Kadin
          Pengaruh pemerintah 


Tahapan dalam pemberian upah dan gaji
          Asas Adil
          Asas layak dan wajar 


 
  1. Insentif dan Pembagian Keuntungan
              Insentif diartikan sebagai bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya.
    Tujuan Insentif
              Memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja
              Merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dimana produktivitas menjadi satu hal yang sangat penting 

    Program Insentif
              Piecework
              Production Bonus
              Commission
              Maturity Curve
              Merit Pay
              Pay-for-Knowladge/ Pay-for-Skill Compensation
              Nonmonetary Incentive
              Insentif eksekutif
    Penggolongan Insentif
              Insentif Individu
              Insentif Kelompok
    Sistem Pemberian Insentif
              Bonus Tahunan
              Insentif langsung
              Insentif individu
              Insentif Tim
              Pembagian keuntungan
              Bagi Hasil
     

    Metode Pembagian Keuntungan
              Kepemilikan karyawan
              Rencana production-sharing
              Rencana Profit-sharing
              Perencanaan Pengurangan biaya


 BAB.14 Proteksi SDM
Pengertian Proteksi
          Merupakan sistem perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung yang diterapkan oleh perusahaan kepada pekerja.
          Memberikan rasa aman, baik dari sisi finansial, kesehatan, maupun keselamatan fisik bagi pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan nilai tambah perusahaan
Faktor-faktor yang menentukan proteksi
  1. Tanggung jawab
  2. Keahlian
  3. Kerja otak /mental
  4. Kemampuan fisik
  5. Kondisi kerja
  6. Peraturan pemerintah
Santunan sebagai sarana proteksi
  1. Peranan imbalan tidak langsung
  2. Pemberian Jaminan Asuransi
  3. Jaminan Keamanan Karyawan
  4. Tunjangan berupa istirahat kerja
  5. Tunjangan berupa pengaturan kerja
  6. Beberapa bentuk santunan pekerja
  7. Masalah administratif
  
Perlindungan, Keselamatan, dan Kesehatan Pekerja
Perlindungan :
          Yang berhubungan dengan masalah keuangan
          Yang berhubungan dengan keamanan fisik karyawan
Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
          Menunjukan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan
          Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa atau anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan berulang-ulang, sakit punggung, sindrom carpal tunnel.
Tujuan dan Pentingnya Keselamatan Kerja
          Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat
          Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
Gangguan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
          Kecelakaan kerja
          Penyakit-penyakit yang diakibatkan pekerjaan
          Kehidupan kerja berkualitas rendah
          Stres pekerjaan
          Kelelahan kerja


    Strategi meningkatkan kualitas kerja
Memantau tingkat keselamatan dan kesehatan kerja
          Tingkat insiden
          Tingkat frekuensi
          Tingkat kegawatan
          Mengendalikan kecelakaan
          Ergonomis
          Divisi keselamatan kerja
          Pengubahan tingkah laku
Mengendalikan stres dan kelelahan kerja
          Peningkatan partisipasi dalam pengambilan keputusan
          Strategi-strategi manajemen stres pribadi
          PeOccupational Safety and Health Administration
          Program-program Kompensasi Pekerja
          Common-Law Doctrine of Torts
Pertimbangan Hukum
          Occupational Safety and Health Administration
          Program-program Kompensasi Pekerja
          Common-Law Doctrine of Torts
          Inisiatif-inisiatif lokal
          Mengurangi timbulnya penyakit
          Penyimpanan catatan
          Memantau kontak langsung
          Penyaringan ginetik 
 

BAB.15
Menyesuaikan Harapan Karyawan dengan Strategi Perusahaan Melalui Komunikasi dan Disiplin Kerja


Membangun Komunikasi
         Proses komunikasi menjadi lebih spesifik dan lebih nyata seperti para manajer menterjemahkan strategi ke dalam harapan kerja
         Membantu menyesuaikan harapan karyawan mengenai masa depan melalui usaha-usaha perubahan budaya perusahaan, seperangkat nilai, kepercayaan dan norma-norma, keyakinan dan norma-norma tingkah laku yang diserap oleh para karyawan dalam perusahaan
Pembentukan Harapan Karyawan
Menetapkan perubahan :
  1. Manajemen perlu menetapkan pengakuan yang tersebar bagi perlunya perubahan
  2. Karyawan mengetahui rencana perubahan
  3. Merefleksikan kegelisahan karyawan dengan datangnya perubahan
  4. Menunjukkan secara jelas perubahan-perubahan yang akan diterapkan
Menetapkan tugas manajemen
Pemahaman Komunikasi
         Komunikasi vertikal ke bawah
         Komuniksi vertikal keatas
         Komunikasi horizontal
         Komunikasi diagonal

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
         Jabatan
         Tempat
         Alat Komunikasi
         Kepadatan kerja
Mengkomunikasi arah strategi perusahaan
         Kesenjangan komunikasi
         Misi dna tujuan yang jelas
         Visi sebagai suatu skenario masa depan
         Nilai dan kepercayaan
         Membangun pemahaman yang lebih dalam
         Melibatkan karyawan dalam mengkomunikasikan startegi
Penjabaran strategi kedalam tujuan perusahaan
         Mata rantai dalam proses perencanaan
            - sasaran, program, dan proses strategis
            - pengoperasian perencanaan dan tujuan
            - perencanaan kinerja unit atau individu
         Menetapkan hasil
Perubahan budaya Perusahaan
         Budaya yang tersirat dan tersurat
         Mengatur perubahan budaya perusahaan
         Pendekatan-pendekatan perubahan perilaku

Pengertian Kepemimpinan
         aktivitas mempengaruhi orang-orang untuk bekerja keras dengan sepenuh hati untuk mencapai tujuan
 Variabel utama dalam kepemimpinan
         Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut
         Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan
         Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan bawahan.
Pendekatan Utama Kepemimpinan
         Pendekatan sifat-sifat :
            - Memiliki kekuatan fisik dan keramahan
            - Memiliki tingkat intelegensi yang tinggi
            - Pemimpin harus ramah tapi tegas
            - Suka merenung tapi aktif
            - Emosional stabil tapi fleksibel
            - Keras hati tapi kooperatif

 
Sifat-Sifat Pemimpin
         Energi Jasmaniah dan Mental
         Kesadaran Akan Tujuan dan Arah
         Antusiasme
         Keramahan dan Kecintaan
         Integritas
         Penguasaan Teknis
         Ketegasan Dalam Mengambil Keputusan
         Kecerdasan
         Keterampilan Mengajar
         Kepercayaan Diri
Tipe Kepemimpinan
  1. Tipe Kharismatis
  2. Tipe Paternalistis dan Maternalistis
  3. Tipe Militeristis
  4. Tipe Otokratis
  5. Tipe Lainssez Faire
  6. Tipe Populistis
  7. Tipe Administratif
  8. Tipe Demokratis
 Keterampilan Kepemimpinan
         Technical Skills
         Human Skills
         Conceptual Skills
DISIPLIN KERJA
         Suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku
Bentuk Disiplin Kerja
         Disiplin retributif
         Disiplin korektif
         Perspektif hak-hak individu
         Perspektif utilitarian
Pendekatan disiplin kerja
         Aturan Tungku Panas
         Tindakan Disiplin Progresif
         Tindakan Disiplin Positif

 Sanksi Pelanggaran Kerja
         Sanksi pelanggaran ringan : teguran lisan, tertulis, pernyataan tidak puas secara tertulis
         Sanksi pelanggaran sedang : penundaan kenaikan gaji, penurunan gaji, dan penundaan kenaikan pangkat
         Sanksi pelanggaran berat : penurunan pangkat, pembebasan dari jabatan, pemberhentian, pemecatan


 

Motivasi dan Kepuasan Kerja
    BAB.16

Pengertian Motivasi Kerja
         Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan perusahaan.
         Motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan
         Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.
Prinsip-prinsip dalam Motivasi
         Prinsip partisipasi
         Prinsip komunikasi
         Prinsip mengakui andil karyawan
         Prinsip pendelegasian wewenang
         Prinsip memberi perhatian
Teori-teori Motivasi
         Teori Motivasi dengan Pendekatan Isi (Abrham Maslow)
         Teori Motivasi dengan Pendekatan Proses (David Mc.Clelland)
         Teori Motivasi dengan Pendekatan Penguat (Skinner)
Teori Kebutuhan Tentang Motivasi
         Maslow’s : Need Hierarchy Theory
         Hezberg : Two Factor Theory
         David Mc. Clelland : Achievement Theory

Teori Kognitif Tentang Motivasi
         Expectancy Theory (Victor H. Vroom, Porter dan Lawler, Keith Davis
         Equity Theory (Wexley dan Yulk)
         Implementasi Teori Motivasi dalam BekerjaGoal Setting Theory (Erwin Locke)

Teknik Memotivasi Kerja Pegawai
         Teknik Pemenuhan Kebutuhan Pegawai
         Teknik Komunikasi persuasif
          1. Perhatian
          2. Minat
          3. Hasrat
          4. Keputusan
          5. Tindakan/Aksi
          6. Kepuasan


Kepuasan Kerja
         Merupakan sesuatu yang bersifat individual
         Teori ketidaksesuaian
         Teori keadilan
         Teori dua faktor

Indikator Kepuasan Kerja
         Pekerjaan
         Pengawasan
         Organisasi dan manajemen
         Kesempatan untuk maju
         Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya
         Rekan kerja
         Kondisi pekerjaan

Faktor penyebab kepuasan kerja menurut JDI
         Bekerja pada tempat yang tepat
         Pembayaran yang sesuai
         Organisasi dan manajemen
         Supervisi
         Orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat.

 BAB.17

Pemeliharaan Hubungan Pekerja

Pengertian Serikat Pekerja

          Adalah sistem sosial yang terbuka yang mengejar tujuan dan seringkali dipengaruhi oleh lingkungan luar
          Serikat pekerja merupakan wadah bagi karyawan sebagai wahana untuk berpartisifasi dalam perusahaan

Alasan-alasan terbentuknya serikat pekerja bagi karyawan
          Mendapatkan kompensasi yang layak
          Mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik
          Mendapatkan haknya secara adil
          Melindungi diri mereka dari tindakan sewenang-wenang manajemen
          Mendapatkan kepuasan kerja dan peluang kerja untuk berprestasi

Dimensi hubungan kerja
          Serikat pekerja
          Karyawan
          Perusahaan
 
 
Tantangan dalam Hubungan Kerja
          Peran departemen SDM
          Kualitas kehidupan kerja melalui keterlibatan karyawan
          Kualitas kehidupan kerja dan penguatan intervensi
          Praktik hubungan kerja
          Bimbingan kepada karyawan

Meningkatkan kualitas kehidupan kerja dan penguatan intervensi
          Quality Circle (lingkaran kualitas) adalah sekelompok kecil karyawan yang bertemu secara teratur untuk mengenali dan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan
          Sosiotechnical System (sistem sosioteknik) adalah suatu campur tangan terhadap lingkungan kerja dalam menyusun kembali struktur pekerjaan.
          Codetermination (kodeterminasi)
          Autonomous Work Groups (kelompok kertja otonom)

Bimbingan kepada karyawan (employee consulting)
          Komunikasi karyawan:
       - sistem komunikasi ke bawah
       - sistem komunikasi ke atas
          Bimbingan
          Disiplin

 
Elemen sistem komunikasi ke atas
          Grapvine Communication adalah suatu sistem komunikasi tidak resmi yang muncul secara spontan dari interaksi sosial dalam lingkungan perusahaan.
          In-house Complaint Procedure adalah prosedur yang resmi dimana seorang karyawan dapat menyatakan kekecawaannya.
          Rap Session adalah pertemuan diantara manajer dan kelompok karyawan dimana keluhan, saran dan pendapat atau pertanyaan didiskusikan.
          Suggestion System adalah suatu metode yang resmi untuk mengumpulkan, menilai, dan mengimplementasikan gagasan karyawan.
Bimbingan
          Adalah mendiskusikan permasalahan dengan karyawan dengan maksud untuk membantu memecahkan atau mengatasi permasalahannya.
Disiplin
          Disiplin pencegahan adalah tindakan yang diambil untuk mendorong karyawan mengikuti standar dan aturan, sehingga pelanggaran dapat dicegah.
          Disiplin perbaikan adalah tindakan yang di ambil setelah terjadinya pelanggaran dengan tujuan untuk memberi hukuman bagi pelanggaran dan memastikan bahwa dimasa mendatang tindakan karyawan akan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.